BATANGHARI, BulianId - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA) Lantik 83 orang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di ruang pola Kantor Bupati Batanghari, Senin (17/10/2022).
Tim yang terdiri dari berbagai stakeholder, baik dari Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Kementerian Agama, Direktur Bank 9 Jambi, Dokter Tangguh, para Camat, para Kepala Puskesmas, unsur perguruan tinggi serta para kepala Desa/Lurah.
"Yang pertama Stunting itu bukan takdir, jadi kalau lah stunting bukan takdir, dan bahwa bayi itu seperti kertas putih, memang betul dalam kandungan dapat asupan, jadi tidak ada takdirnya orang itu jadi stunting," tutur MFA dalam sambutannya.
MFA berharap dalam pendataan masyarakatnya yang terdampak Stunting harus benar-benar dilihat mulai dari latar belakang anak dan kondisi kehidupannya dilapangan.
"Pendataannya bukan saja menunjukkan orang itu Stunting atau berisiko Stunting, tapi lebih kepado asbabunnuzur atau penyebabnyo, mungkin sanitasinyo tidak baik, WC dirumahnya tidak Ado, mungkin dia miskin sehingga asupan gizinya tidak jelas atau mungkin dia mampu tapi dia tidak punya pengetahuan tentang asupan gizi yang baik," kata MFA.
Untuk diketahui, bahwa anak stunting bisa mengalami gangguan gizi, yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan otak, fisik dan organ-organ metaboliknya, yang dapat berkembang tidak optimal.
Dampak jangka panjang pada aspek kesehatan anak stunting ini yaitu perkembangan otaknya tidak optimal, yang bisa memengaruhi kemampuan kognitif anak dan pertumbuhan badannya yang cenderung pendek.
Anak dengan stunting juga berisiko mengalami hipertensi, obesitas, sakit jantung dan lain sebagainya.
Ia juga menekankan kepada seluruh pejabatnya untuk mengentasi Stunting dengan porsi masing-masing.
"Kadis Kesehatan lakukan sesuai porsinya, kadis pertanian sesuai porsi, kadis sosial lakukan sesuai porsinya, nanti semua kepala puskesmas buat target-target, semua harus terukur, Sayo yakin kalau Kito suport habis-habisan, 1 Desember 2023 akan teratasi," ungkapnya.(ONE).