Bupati MFA saat menjadi pembina apel gabungan rutin Pemkab Batanghari/foto:ONE |
Selain apel gabungan rutin dan penyerahan SK PNS kepada 205 orang CPNS, Bupati Batanghari juga sumpahi jabatan terhadap 216 orang PNS. Diketahui sebanyak 205 merupakan CPNS menerima SK PNS formasi Tahun 2019, kemudian 11 orang PNS yang belum mengikuti atau menerima sumpah jabatan PNS.
Terkait pelaksanaan apel, petugas upacara yang ditunjuk adalah Pegawai Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), yang mana dalam berjalannya apel Bupati Batanghari mengomentari salah seorang petugas upacara.
"Sebelumnya adek-adek yang sebentar lagi diangkat menjadi PNS. Tadi sama-sama kita dengarkan pembacaan Prasetya Korpri, walaupun dibaca sekedar dibaca saja. Besok kalau bisa setelah jadi pegawai ditaruh (diletakkan) di mejanya, supaya kita ingat terus. Tadi ada contoh kepegawaian, bahwa pegawai itu setelah jadi pegawai dia tidak fokus, dia tidak serius, dia menganggap enteng pekerjaannya," komentar Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief.
"Tadi barusan kita tengok (lihat) ada pak Rison dan buk Astriko baca undang-undang 1945 dan panca Prasetya korpri, perintah pak Rison balik kanan, tapi pelaksanaannya hadap kanan. Jadi memerintahkan dirinya sendiri pun tidak tepat dia, apalagi terima perintah, apa lagi dia merintah. Tadi proses pelaksanaannya begitu, apel ini paling gampang latihan dua kali selesai, memang bentuknya hal sepele, tapi hal besar itu hadirnya dari hal sepele," ujarnya.
Diingatkan Fadhil kepada seluruh PNS yang mengikuti apel gabungan, kinerja sebagai ASN mestinya lebih baik dari pada pegawai yang tidak memiliki kepastian.
"Kinerjanya harusnya lebih baik dari karyawan, dari pekerja yang kepastiannya rendah contohnya tukang bangunan, pegawai honor. Karena sewaktu-waktu dia bisa kehilangan pekerjaannya. Tapi kadang-kadang aneh, yang punya kepastian tinggi malah kadang malas-malasan," tegas Fadhil.
Turut hadir sebahagian pegawai dalam jajaran Pemkab Batanghari. (Red).