Ketua PB Kabari Jambi, Sayuti Una/foto:ist |
Ketua Pengurus Besar Keluarga Batanghari (PB Kabari) Jambi, Dr Sayuti Una mengatakan, periode kepemimpinan Fadhil-Bakhtiar yang diberikan undang-undang tidak sampai lima tahun, melainkan hanya sampai 2024. Artinya, efektivitas dalam menjalankan program kerja sesuai visi misinya tinggal satu tahun lagi.
“Memang sudah kita lihat dari awal periode pasangan ini periode yang sulit, karena waktunya terlalu pendek. Ditambah lagi kondisi Covid-19 yang melanda. Artinya, Kabupaten Batanghari dalam keadaan sakit,” kata Sayuti Una.
Selain itu, Dekan Fakultas Syari’ah UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi ini juga mengatakan, kepemimpinan Fadhil-Bakhtiar juga terjebak dalam penyelesaian hutang APBD yang ditinggalkan oleh pemimpin sebelumnya.
“Itulah tantangan bagi seorang pemimpin, harus keluar dari zona sulit menuju ke zona mendekati nyaman,” sambungnya.
Hasil pengamatannya, selama ini, sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pasangan duet mantan sekda ini. Namun menurutnya, kegiatan yang dibuat belum menyentuh visi-misi awal yang digaungkan selama masa kampanye dulu. Seperti, pembangunan infrastruktur baru beberapa titik ruas jalan yang dibangun dan kegiatan yang bersifat perlombaan maupun kegiatan seremonial. Sementara itu, masyarakat butuh peningkatan ekonomi, apalagi tingkat pengangguran di Batanghari cukup besar hampir lima persen jika mengacu pada data statistik tahun 2020. Hal ini membuat banyak kritikan dari masyarakat Batanghari.
Dia berharap, Fadhil-Bakhtiar agar tidak menyerah terhadap ujaran dan kritikan yang datang dari kalangan masyarakat. Apalagi, sampai ada yang beranggapan tidak kredibel.
“Jangan menyerah terhadap situasi ini. Menjadi pimpinan itu jangan menyerah karena masih banyak pengangguran di dusun dan desa yang belum mendapatkan pekerjaan, baik pengangguran terdidik maupun tidak terdidik.Ini semua butuh sentuhan tangan pemimpin. Jadi, terlepas masyarakat mau bilang apa, setidaknya visi misi sudah direaliasasikan. Janji yang disampaikan ke masyarakat harus direaliasikan, setidaknya harus 70 presen terealisasi,” harapnya.
Terhadap perubahan wajah kota yang kini sudah membaik. Putra Desa Malapari ini mengatakan, hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Namun, belum refresentasi dari keseluruhan pembangunan Kabuaten Batanghari.
“Kita bukan menyalahkan bupati dan wakil bupati, tapi itu sudah menjadi tugas pemimpin. Apalagi, waktu periode ini tinggal sedikit, mereka harus bekerja ekstra, terlebih lagi saat ini sudah masuk tahun politik,” tegasnya.
Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua LAM Kabupaten Batanghari/foto:ist |
Tantangan ke depan, tegas mantan ketua KPU Batanghari pertama ini, lebih berat. Terlebih sudah masuk tahun politik, tentunya banyak ujian dan cobaan. Harus bisa memilah dan memilih saran pendapat dari orang terdekat mereka.
Dalam pengamatannya, perubahan pembangunan kepemimpinan Fadhil-Bakhtiar sudah mulai nampak. Seperti, pembangunan jalan dan program kemasyarakatan lainnya. Terlebih lagi, pasangan ini masih harmonis hingga saat ini.
”Memasuki tahun 2023, kita berharap kedua pemimpin ini tetap harmonis karena yang harmonis itu susah dicari. Maka kita berharap mereka berdua terus melanjutkan dan menyelesaikan dengan tuntas cita-cita dan harapan masyarakat Batanghari,” harapnya.(RED)