Bulian.id - Erupsi gunung Kerinci masih terjadi Kamis (12/1/2023). Pemkab Kerinci terus mengingatkan agar warga tetap waspada, namun tetap bekerja seperti biasa. Selain itu upaya pembukaan jalur evakuasi telah disampaikan kepada pemerintah pusat. Saat ini Pemkab Kerinci masih menunggu izin pembukaan jalur evakuasi tersebut.
Bupati Kerinci mengatakan ada lima desa di wilayah Kayu Aro yang terkurung bila tetjadi letusan gunung Kerinci. Karena lima desa tersebut berada jauh dan terjepit dengan desa-desa lainnya.
"Kami minta diizinkan oleh pemerintah pusat untuk pembukaan jalur evakuasi, karena ada 5 desa yang terkurung dan jauh sekali bila terjadi letusan gunung Kerinci. Untuk itu kami juga mohon pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jambi memberikan arahan dan petunjuk kepada kami, " kata Bupati Adirozal kepada awak media usai Rapat Koordinasi Erupsi Gunung Kerinci, Kamis (12/1/2023).
Bupati Adirozal mengatakan seperti masyarakat yang ada di desa Pauh Tinggi yang memang apabila terjadi letusan gunung Kerinci yang terjepit, karena tidak ada jalur evakuasi. Sehingga harus ada jalur evakuasi yang kita buka yakni dari Pauh Tinggi ke Rebah Pemetik, yang jaraknya sekitar 15 kilometer.
"Dan ini kami minta pemerintah pusat untuk memberikan izin saja untuk membuka jalur evakuasi tersebut. Sedangkan jalur evakuasi Batu Hampar ke Siulak Deras sudah ada pengerjaan TMMD sebelumnya tapi pengerasan, " Jelasnya
Bupati Kerinci dua periode ini juga mengatakan ada sekitar 80 ribu jiwa yang ada di Tiga Kecamatan Kayu Aro yang akan terkena dampak bila terjadi letusan gunung Kerinci. Ini tentu akan menjadi perhatian semua pihak. Tentu pertama sekali terkait jalur evakuasi yang amat penting dibuka saat ini.
Kepada warga Kerinci Bupati meminta agar tetap waspada dan hati-hati. Bukan berarti meninggalkan pekerjaan. "Silakan mau ke ladang ke kebun, tapi tetap waspada. Ikuti arah yang telah ditetapkan BPBD maupun pemantau gunung Kerinci, " tegas Bupati. (*)