Bupati, Wabup dan Ketua DPRD Batanghari/foto:ist
BATANGHARI,BulianId – Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Batanghari mengalami penyusutan dari
awal yang ditargetkan, hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Muhammad Fadhil
Arief pada saat rapat paripurna Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2023 di Gedung Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Selasa (19/9/2023).
“Dapat
kami sampaikan bahwa perubahan plafon anggaran sementara pendapatan daerah pada
tahun anggaran 2023 adalah yang semula sebesar Rp. 1.549.878.539.145,- menjadi Rp.
1.454.505.267.073,-,” ucap Bupati Batanghari.
Dikatakan
Bupati Fadhil, Perubahan KUA dan Perubahan PPAS ini juga melihat perkembangan
ekonomi lokal, regional, nasional dan bahkan global yang terjadi pada saat ini
dimana inflasi masih terus mengancam perekonomian. Namun secara umum belanja
pada perubahan anggaran 2023 ini tidak mengalami perubahan signifikan akan
tetapi terdapat beberapa kebijakan nasional yang wajib kita sesuaikan.
“Perubahan
Kebijakan umum belanja pada prinsipnya adalah upaya peningkatan pelayanan
publik, memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta kemajuan
daerah Kabupaten Batanghari,” ujarnya.
Terkait
hal itu, usai pelaksanaan rapat paripurna saat diwawancarai, Bupati Fadhil
menjelaskan akibat penyesuaian anggaran itu tidak akan mengganggu belanja
pegawai Batanghari.
“APBD
kita tidak pernah mengganggu biaya rutin, bahasa pemerintahnya belanja pegawai.
TPP, PTT, Gaji itu tidak akan terganggu, yang kita rasionalkan itu belanja
modal. Belanja modal yang memang, pertama prognosa pendapatan kita yang sedang
kita usahakan untuk naik, ternyata kenaikannya tidak sesuai apa yang kita
inginkan,” tutur Bupati.
Disebutkan
Bupati Fadhil, ada belanja modal yang memang tidak bisa direalisasikan, karena
ada prosesnya yang belum diselesaikan.
“Kita
juga tidak mau ya niat baik kita selenggarakan dengan niat tidak baik baik. Ini
tidak akan mengganggu roda pemerintahan, jadi perintah saya tetap paling lambat
minggu pertama PTT, TPP dibayarkan tetap berjalan,” ujarnya.
“Saat
ini tidak ada masalah, cuma yang jadi masalah pegawai kita ini sat terlambat
dia ribut, pada saat lancar diam bae, seharusnya pada saat lancarkan ada syukur
Alhamdulillah. Kecuali kawan-kawan media ini, kalau kawan-kawan media ini,
datang dak datang dia bersyukur terus,” ungkapnya sembari tertawa. (*)