BATANGHARI,BulianId – Rangkaian kegiatan yang menyemarakkan HUT Batanghari ke-75 ternyata meninggalkan catatan hitam atau evaluasi untuk panitia penyelenggara.Salah satu aduan pengunjung Batanghari Tangguh Expo diakun sosmed/foto:ist
Bagaimana tidak, dari sejumlah kegiatan yang digelar salah satunya Batanghari Tangguh Expo 2023, aksi dugaan pungli atau pemalakan dilakukan oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan panitia penyelenggara.
Dari penelusuran Bulian.Id, sejumlah aduan di medsos kerap terjadi adanya dugaan pungutan-pungutan liar pemalakan yang dilakukan oleh preman yang mengatasnamakan panitia penyelenggara, salah satunya duan di akun medsos In**Bat*****i.
“Apo keno Expo ni banyak nian Preman minta-minta duit, kalo cuman Rp 10 ribu permalam dak masalah, ini ado sampe Rp. 150 ribu di depan mato kami nian. Cubo pihak terkait tolong diawasinlah,kasihan pedagang kecil yang jauh-jauh sampe sini. Udah bayar duit lapak, harus dipalakin lagi. Mengatasnamakan panitia dan memakai kuitansi palsu. Tolong pihak terkait dikondisikan lah, kasihan nian kami, lah tuo uwak yang kami tengok dipalakin tu depan mato, kasian diok jualan belum tentu dapat Rp 150 ribu untungnyo dalam semalam,” tulisnya dalam akun sosmed.
Menelusuri permasalahan tersebut, terkait adanya dugaan pungli atau pemalakan terhadap pedagang kios, Kabid Pemasaran Dinas DagKopUKM, Edy Sabhara mengatakan, lapak penjual merupakan tanggung jawab dari Event Organizer (EO) yang menerima job penyelenggaraan Expo.
“Bidang abang cuma bertanggung jawab di stand UMKM yang di depan panggung pertunjukkan. Selebihnyo diserahkan kepada EO. Coba komunikasi langsung dengan EO, mano tau memang dikenakan biaya untuk pedagang lapak-lapak tu,” singkatnya saat dikonfirmasi Bulian.Id, Sabtu (24/11/2023). (ANI)