Bupati dan unsur Forkopimda Batanghari saat hadir dikegiatan Lembaga Adat Serentak Bak Regam/foto:ist |
Dalam sambutannya, Fadhil menyebutkan, dengan adanya rangkaian perlombaan yang dibuat oleh lembaga adat Batanghari maka ini merupakan salah satu formula untuk menjaga adat, budaya dan identitas dari Kabupaten Batanghari.
“Terima kasih kepada lembaga adat sudah berupaya mengaktifkan dan menghidupkan kembali budaya-budaya yang ada di Batanghari, lewat kegiatan-kegiatan dan kemanfaatan-kemanfaatan ini,” ujarnya.
Namun menurut Fadhil, dengan seiring perkembangan zaman, lembaga adat harus sedikit memodifikasi metode pengajaran adat dan budaya kepada genarasi muda Batanghari.
“Namun perlu dimodifikasi dikit, karena ternyata orang yang hidup di zaman ini sudah agak berbeda gayanya. Jadi, mungkin dimodifikasi, sehingga minatnya akan banyak lagi,” ucapnya.
“Tapi usaha yang kita lakukan tidak boleh kalah dengan perkembangan zaman. Karno, jika budaya kita hilang maka identitas kita akan hilang. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan oleh lembaga adat Batanghari identitas Batanghari tidak akan pernah hilang,” sambungnya.
Ia pun meminta kepada lembaga adat Batanghari untuk istiqomah dalam membina genarasi muda Batanghari, terlebih fenomena saat ini sudah ada beberapa anak muda yang membentuk genk-genk.
“Terakhir kami terima laporan, anak-anak mudo sudah ado yang buat genk-genkan, sehingga akan mengganggu keamanan, ketertiban dan mengganggu perkembangan dirinya untuk yang akan datang,” pungkasya. (ANI)