Malam grand final pemilihan Bujang Gadis Batanghari/foto:ist |
Ketua Ikatan Bujang Gadis Batanghari, Vera mengatakan, pada acara malam grand final pihaknya baik dari Ikatan Bujang Gadis maupun Disporapar Batanghari memang tidak mengundang anggota perwakilan dari Ikatan Bujang Gadis Kabupaten/Kota dan Provinsi Jambi.
“Bahwasanya setiap yang masuk mengisi buku tamu di bawah yang boleh masuk adalah yang mebawa undangan resmi,” kata dia kepada Bulian.Id via whatsapp.
“Sudah ada konfirmasi dari ketua Ikatan Bujang Gadis Provinsi Jambi bahwasanya beliau tidak mengutus siapapun untuk menghadiri. Dan beliau pun tidak menerima undangan dari kami,” sambungnya.
Lanjut dia, untuk tamu undangan umum memang sudah ada tempat khusus yakni di bagian lantai dua Gedung Pemuda.
“Yang umum dan bebas, yang nonton di atas,” sebutnya.
Terkait adanya pencegatan yang dilakukan oleh oknum panitia dan oknum pejabat Batanghari tersebut, bahkan mereka berjaga untuk mencegah Digdo untuk masuk ke dalam baik di lantai bawah maupun lantai atas. Vera mengaku bahwa pada malam itu dia tidak mengetahui permasalahan tersebut. Ia pun enggan mengomentari lebih banyak terkait pencegatan itu.
“Nah kalau itu saya tidak bisa jawab, bang. Karena sibuk di dalam dan sibuk ngurusin juri. Jadi dak tau kejadian itu, bang bro,” sambungnya.
Sementara itu, Digdo selaku tamu yang dicegat oleh oknum panitia dan oknum pejabat OPD pada malam pemilihan tersebut mengatakan, jika memang ia tidak dianggap sebagai tamu khusus, mengapa dirinya juga dicegat untuk masuk ke lantai 2 Gedung Pemuda.
“Kalau memang dia tidak tahu masalah itu, kenapa ada pelarangan, direncanakan pula. Sampai mereka menyiapkan beberapa orang untuk stand by di depan pintu masuk,” sebut Digdo saat dikonfirmasi via Whatsapp, Rabu (29/11/2023).
Digdo bahkan menyayangkan sikap dari ketua provinsi yang sebelumnya sudah memberikan mandat untuk hadir pada malam pemilihan tersebut yang sekarang malah mengaku tidak menerima udangan dari Ikatan Bujang Gadis Batanghari.
“Setelah berita tadi muncul, saya langsung dihubungi oleh ketua Ikatan Bujang Gadis Provinsi, kata dia tidak ada surat undangannya. Padahal hari itu (malam final,red) ia menelpon dan meminta saya hadir mewakili dia,” sesalnya.
Diberitakan sebelumnya, pada malam grand final pemilihan Bujang Gadis Batanghari tersebut, menjelang Bupati Batanghari beserta Istri hadir, tamu undangan yang mewakili pengurus Bujang Gadis Provinsi Jambi bernama Digdo turun dari mobil pribadinya, Jumat (10/11/2023).
Namun, saat ia baru mendekati area pintu masuk ruang Gedung Pemuda, ia sempat dicegat oleh beberapa orang yang diduga panitia acara dan juga oknum pejabat Dinas Batanghari. Kemudian Digdo ditarik dan diajak berdiskusi agar ia jangan masuk ke dalam ruang pemilihan.
Belum diketahui apa alasan para pejabat OPD mencegah Digdo untuk hadir pada acara malam itu, namun dari pantauan awak media, sempat terjadi perdebatan antara Digdo dan oknum pejabat dinas tersebut.(ANI)