Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief/foto:ist |
Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batanghari, Fadhil menyebutkan dengan adanya jabatan tertentu yang sudah dikukuhkan tersebut, agar Dinas LH tidak lemah terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Batanghari.
“Kita harapkan dengan adanya tenaga ini, ini akan lebih masif lagi. Mudah-mudahan nanti semua usaha di Batanghari tetap dalam kontrol kita. Bisa mematuhi aturan yang berlaku tentang pengelolaan limbah,” ujarnya saat dikonfirmasi Bulian.Id.
Fadhil pun mengakui bahwa peran Dinas Lingkungan Hidup terhadap perusahan-perusahan di Batanghari masih lemah, sehingga ada beberapa perusahan yang merasa lebih paham aturan terkait pengelolaan limbah dibandingkan pegawai-pegawai DLH.
“DLH kita masih lemah, sehingga tidak punya taring terhadap perusahaan. Bagaimana lingkungan kita terjaga, kita tahu ada beberapa tugas DLH yakni menjaga lingkungan yang disebabkan oleh limbah perusahaan-perusahaan” sebutnya.
“Tapi kalau pejabatnya tidak kompeten, pasti tidak masuk, dimakan oleh perusahaan tu DLH-nya. Dio (perusahaan,red) pula lebih paham aturan dari pado orang LH,” tambahnya.
Bupati Batanghari pun meminta agar Dinas LH Batanghari menganggarkan belanja alat-alat laboratorium yang dibutuhkan untuk pengecekan baku mutu limbah perusahaan.
“Labor kito dilengkapi jugo Da (Zamzami,red), jadi uji baku mutunyo di laboratorium kito. Kita tidak bisa kalau laboratoriumnya tidak support,” paparnya.
Lanjut Fadhil, jika nanti laboratorium LH sudah lengkap dengan alat-alat uji baku mutu, maka perusahaan-perusahaan yang ada di Batanghari diwajibkan untuk melakukan pengecekan di limbah secara rutin di laboratorium tersebut.
“Nah, ini kita targetkan di 2024 sudah jalan, tidak ada lagi perusahaan yang melakukan pengecekan limbah di luar Kabupaten Batanghari. Kita mengadakan monitoring lebih enak, sampelnya bisa langsung diambil, bisa langsung nge-cek baku mutu limbah. Karna tidak mungkin tidak pakai labor untuk nge-ceknya, tidak boleh hanya lisan saja, harus ada bukti uji baku mutu,” pungkasnya. (ANI)