Ilustrasi/foto:ist |
Menurut informasi yang diterima Bulian.Id dari beberapa sumber, awalnya, beberapa petugas/pegawai diminta untuk gotong royong membersihkan area kantor, sebab ada tamu yang akan datang ke dinas tersebut.
Namun, melihat beberapa area masih terlihat tumpukan sampah, ‘AD’ langsung marah-marah, dan ia pun mengambil kayu, keudian mendatangi anak buahnya yang tengah berada di masing-masing ruangan mereka.
Akibatnya, beberapa orang diantara mereka menerima pukulan dari oknum pejabat tersebut. Setelah melakukan tindak kekerasan dan mengoceh ke sejumlah anak buahnya. Oknum pejabat itu pun langsung kembali ke ruangan kerjanya.
Namun, selang beberapa waktu, korban berinisial ‘MWD’ pun mengeluhkan peristiwa yang dia alami ke salah satu pejabat eselon III di kantor tersebut, bahwa ia juga terkena pukulan dari oknum pejabat tersebut.
Terang saja, beberapa anggota pun melayangkan protes atas tindakan oknum tersebut. Tak lama kemudian, korban berinisial ‘MWD’ mulai mengeluhkan bahwa, rasa sakit di tulang bahunya tak kunjung hilang.
“Akhirnya dia dibawa ke tukang urut tradisional oleh kawan-kawannya, tidak dibawa ke rumah sakit. Kalau dak salah waktu itu korban diantar oleh 3 orang,” ucap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, Selasa (27/02/2024).
Tidak hanya ‘MWD’, beberapa anggota lain juga mengalami cedera, diantaranya ada yang mengalami luka dan bengkak di bagian tangan, ada juga yang mengalami luka di bagian bibir.
Setelah kejadian tersebut, pihak Setda Batanghari pun menerima laporan dari keluarga korban. Kemudian oknum pejabat tersebut dimediasi dengan semua korban yang ia pukul.
“Lamo mediasinyo bang, seingat saya sampai jam 12an malam,” kata dia.
Namun, pasca mediasi tersebut, semua pihak di kantor diminta untuk bungkam. Agar menjaga rahasia tersebut dan jangan menceritakan kejadian itu ke pihak lain.
“Semua anggota di kantor diminta jangan cerito ke orang lain. Bahkan ada jugo pejabat eselon II juga diminta tolong untuk bujuk keluarga korban, supayo mau damai dengan ‘AD’ tu,” pungkasnya. (ANI)