Muhammad Fadhil Arief/foto:ist |
Bahkan tak sedikit, ASN dan PTT lingkup Pemda Batanghari serta simpatisan Fadhil memposting gambar tersebut di status laman medsos mereka masing-masing.
Tentunya, kemunculan gambar dan tagar MFA for Gubernur Jambi tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan elite politik Batanghari dan obrolan arus bawah.
Viralnya gambar orang nomor satu di Batanghari tersebut, tentunya diaminkan dan mendapat dukungan dari banyak pihak. Sebab, prestasi yang telah diukir oleh MFA selama 3 tahun menjabat sebagai Bupati Batanghari dan perolehan 5 kursi PPP di DPRD Provinsi Jambi, sudah bisa menjadi modal bagi MFA untuk masuk dalam bursa Cagub Jambi.
Namun, tak sedikit yang berasumsi bahwa spekulasi MFA for Gubernur Jambi tersebut sengaja digaungkan guna memancing calon- calon Bupati Batanghari yang belum menampakkan eksistensinya.
Sebab, hingga saat ini MFA merupakan petahana yang dianggap belum memiliki lawan tanding sepadan di Batanghari. Sehingga, para kandidat Cabup Batanghari masih enggan memunculkan diri ke publik.
Tidak hanya itu saja, ada juga yang beranggapan jika poster tersebut sengaja diviralkan guna memancing elite politik Batanghari untuk berlomba-lomba ikut dalam kontestasi Pilkada Batanghari, sehingga MFA akan terhindar dari head to head pada Pilbup mendatang. Sebab, para elite politik akan berpikir bahwa Pilbup Batanghari 2024 akan menjadi ajang tarung bebas tanpa harus melawan sang petahana.
Terkait itu, Managing Director Lembaga Kajian Politik Regional (LKPR), Rian Muis pernah mengatakan bahwa level MFA memang bukan lagi di kontestasi Pilbup Batanghari, melainkan sudah di level Provinsi Jambi.
“Dia (MFA,red) sudah menjadi bahan perbincangan dan pertimbangan bagi elite politik di kelas Provinsi Jambi. sebab dia dianggap sebagai kuda hitam yang akan bertarung di Pilgub Jambi 2024,” kata dia beberapa waktu lalu.
Namun, terkait mau atau tidaknya MFA ikut dalam kontestasi Pilgub mendatang, semuanya tergantung kepada pribadi MFA. Apakah ia akan melanjutkan kepemimpinanya di Batanghari atau ikut bertarung di level yang lebih tinggi.
“Namun yang jelas level MFA sudah berbeda. Bahkan, jika ia kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Batanghari, tentu lawan tandingnya harus bekerja ekstra dalam membangun elektabilitas,” pungkasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media pada Senin (18/03/2024), Fadhil enggan berkomentar banyak terkait kemana arah langkah politiknya di Pilkada 2024. Bahkan, dia sendiri belum membicarakan hal tersebut kepada keluarga besarnya.
“Saya itu biasanya kalau ada hajat sesuatu, itu pasti ngomong ke keluarga. Kebetulan orangtua saya masih hidup keduanya, dan sudara saya masih lengkap, yang jelas saya menyampaikan dulu kepada orangtua dan saudara saya. Setelah itu baru saya melangkah,” kata dia.
Namun, ketua DPW PPP Jambi ini sudah memberi sinyal kapan keputusan tersebut akan dia umumkan kepada publik terkait kemana arah langkah politiknya nanti.
“Nah kawan-kawan tunggu ya. Lebaran nanti ngumpul, saya akan ngobrol dulu sama orangtua dan saudara saya. Bukan saja soal pemilihan gubernur, pemilihan bupati pun saya belum ngomong ni. Nanti setelah ngumpul baru saya ngobrol,” bebernya.
“Rencana itu fleksibel, Tuhan membuat sesuatu itu dinamis. Tapi, bagaimana kita bisa menjadi penopang besar bagi orang lain. Tapi restu keluarga wajib karena nanti baik buruknya keluarga pasti terlibat,” pungkasnya. (ANI)