Bursa Cawabup, Margono dan H Hendro Berpotensi Wakili Suara Suku Jawa di Pilbup Batanghari

Kandidat calon Wakil Bupati Batanghari, Margono dan H. Hendro/ foto:ist
BATANGHARI,BulianId - Pelaksanaan hari H Pilkada serentak kurang dari 150 hari lagi, namun hingga saat ini di Kabupaten Batanghari belum ada nama-nama calon penantang yang dianggap mampu untuk menyaingi pasangan Petahana Muhammad Fadhil Arief dan H Bakhtiar.

Belakangan ini, santer isu bahwa anggota DPR RI aktif Dapil Jambi, Hasbi Anshory bakal menjadi penantang pada Pilbup Batanghari. Bahkan, pada Senin lalu, tim sudah turun untuk melakukan survey internal/tertutup dengan memunculkan nama Hasbi bersama beberapa calon pendampingnya.

Hal itu pun diakui oleh Hasbi secara langsung kepada Bulian.Id beberapa waktu lalu.

“Siapa nanti pasangannya, kita tunggu hasil survey dulu, dindo,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Namun belakangan beredar kabar, ada dua nama baru yang masuk dalam bursa bakal cawabup untuk menjadi pendamping Hasbi Anshory pada Pilkada Batanghari 2024 ini. Keduanya yakni, Margono dan Sudarto (H Hendro,red). 

Kedua tokoh ini merupakan kader dari DPD Partai Keadilan Sejahtera Batanghari, juga merupakan pria berdarah suku Jawa yang berdomisili di Kabupaten Batanghari. 

Tak jarang, dalam obrolan warung kopi, kedua tokoh ini dianggap berpotensi untuk menyatukan suara Suku Jawa yang ada di Batanghari pada Pilkada 2024. 

Menanggapi itu, Sekretaris DPD PKS Batanghari, Widodo mengatakan,  memang secara obrolan warung kopi mereka kerap mendengar nama H Hendro dan Margono berpotensi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Batanghari.

“Karena secara ketokohan mereka sudah dikenal baik oleh sebagaian masyarakat Batanghari. Terlebih H Hendro merupakan anggota DPRD Batanghari terpilih periode 2024-2029. Kemudian, Mas Margono merupakan caleg PKS Dapil II Provinsi Jambi (Batanghari-Muaro Jambi),” kata dia, Rabu (26/06/2024).

Namun, kata Widodo, sejauh ini dalam internal PKS belum ada mengusulkan dua nama tersebut untuk ikut dalam kontestasi Pilbup Batanghari.

“Karena PKS sendiri pada periode ini hanya meraih 2 kursi, namun jika nanti benar nama mereka masuk dalam survey bursa cawabup dan meraih hasil survey tertinggi, tidak menutup kemungkiananakan diusulkan oleh partai. Yang jelas saat ini masih menimbang-nimbang lah,” pungkasnya. (ANI)