Dari Judi Hingga Sabu, Ulah Oknum Pejabat/ASN Dinilai Rusak Citra Bupati Batanghari

Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief/foto:ist
BATANGHARI,BulianId Banyaknya kejadian yang dialami oleh oknum-oknum ASN Batanghari baik dari pejabat eselon II maupun fungsional dinilai dapat merusak citra positif Bupati Batanghari.

Bagaimana tidak, belakangan ini santer kabar dan berita yang muncul dari beberapa oknum pegawai dan oknum pejabat Batanghari yang tersandung masalah moral dan etika.

Mulai dari dicatutnya nama oknum pegawai Mr B oleh tersangka kasus penyalahgunaan narkotika, kemudian kasus pemukulan anak buah yang dilakukan oleh Mr AD. Juga adanya dugaan oknum pejabat dinas inisial IR yang check-in bersama wanita malam, kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh oknum pejabat tinggi inisial A, lalu ada juga pejabat Dinas yang ditangkap oleh aparat kepolisian karena kasus judi, terakhir beredar video Kadis PdK Batanghari yang tengah karaoke bersama LC dan oknum kontraktor.

Menanggapi fenomena itu, Ketua LSM KOMPIHTAL, Usman Yusuf menyebutkan, ulah yang dilakukan oleh sejumlah oknum pejabat dan ASN tersebut dinilai dapat merusak citra Bupati Batanghari, Muhmmad Fadhil Arief.

“Padahal Bupati setiap pertemuan kerap menyampaikan kepada masyarakat Batanghari terkait bahaya Judi dan Narkoba, tapi justru anak buahnya yang tidak mengindahkan kalimat bupati tersebut,” kata dia.

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Usman Reformasi ini, fenomena yang muncul belakangan ini seperti disengaja untuk merusak citra Bupati dan Wakil Bupati Batanghari.

“Tidak menutup kemungkinan hal-hal itu seperti disengaja oleh mereka, sebab kita tahu saat ini sudah masuk di tahun poltiik. Apalagi MFA dan Bakhtiar merupakan pasangan Petahana, sambungnya.

Ia pun meminta agar Bupati Batanghari mengambil tindakan tegas terhadap ulah oknum anak buahnya, dan memberikan pendidikan moral dan etika kepada para pejabat Batanghari.

“Bila perlu bupati harus kembali mendidik moral dan etika para anak buahnya, mereka harus di disiplinkan kembali. Kalau bisa batasi dulu perjalanan dinas para oknum tersebut, kita khawatir mereka seperti aji mumpung dengan adanya alasan perjalanan dinas ke luar kota,” pungkasnya. (ANI)