Hafiz, Fadhil, Hasbi/foto:ist |
Namun, dengan lolosnya Hafiz sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi, banyak asumsi dan klaim yang menyebutkan bahwa MFA berpotensi tidak ada lawan atau akan bertarung dengan kotak kosong.
Menanggapi itu, Tokoh muda Jambi sekaligus praktisi hukum, Edoar Fadli mengatakan, untuk di Batanghari, pada Pilkada 2024 ini akan menjadi babak baru untuk memimpin Batanghari kedepan.
“Pasti setiap pencalonan akan ada lawan politik. Jadi jangan pede mengklaim calon tidak ada lawan. Hemat kita, yang menjadi penantang incumbent hari ini cuma Hasbi Anshory,” ujarnya, Senin (08/07/2024).
Tentunya ada alasan tersendiri kenapa sosok Hasbi dinilai layak menjadi lawan kuat MFA. Pertama, secara ketokohan Hasbi pernah menjadi anggota DPD RI, dan saat ini pun masih menjabat sebagai anggota DPR RI aktif periode 2019-2024, tentunya Hasbi sudah mempunyai basis massa.
Kedua, Hasbi merupakan tokoh politik muda yang memiliki ketokohan yang potensial. Ketiga, berpengalaman di tingkat nasional sebagai DPR RI.
“Sudah dikenal di kalangan masyarakat, secara kualitas dan pengalaman cukup mumpuni untuk memimpin daerah,” kata dia.
Selain itu, Hasbi juga merupakan putra asli Batanghari, dan itu bisa menjadi modal dasar Hasbi untuk dinilai layak menjadi penantang kuat.
“Jadi jika ini bisa berlayar di Pilkada maka Hasbi bisa bertarung melawan petahana,” ucapnya.
Tokoh muda Jambi, Edoar Fadli/foto:ist |
“Saya kira bisa-bisa petahana hari ini berkeringat juga melawan pasangan ini. Tapi ini kecil kemungkinan terjadi, kenapa, sulit Hafiz untuk melepaskan kursi DPRD Provinsi Jambi. Secara politik lebih aman dulu duduk di DPRD Provinsi, apa lagi diisukan sebagai pimpinan dewan ini jadi pertimbangan betul oleh Hafiz,” paparnya.
Akan tetapi, menurut Edoar, meskipun Hafiz tidak turun ke gelanggang, jika dukungan PAN berlabuh ke Hasbi Anshory. PAN pastinya juga akan menyodorkan kader terbaiknya untuk mendampingi Hasbi sebagai calon bupati.
“Karena masih ada nama Firdaus Fattah dan Anita Yasmin sebagai kader potensial PAN. Dan mereka berdua bisa memperkuat sosok Hasbi jika nanti bertarung di Pilbup Batanghari. Namun, jika keduanya enggan ikut bertarung, maka Hasbi harus menggandeng tokoh politik yang kuat, misal Jaafar, Arzanil ataupun Camelia Hasip,” bebernya.
“Ini momentum politik mari kita sambut gembira ria kontestan pilkada akan datang beda pilihan dan dukungan itu biasa, itu lah demokrasi bebas intervensi dan intimidasi. Rakyat berhak memilih sesuai keyakinanya untuk pemimpin lima tahun kedepan,” pungkasnya. (Ani)