Pembangunan infrastruktur dengan penggunaan dana desa/foto:ist |
Fokus utama proyek ini adalah untuk meningkatkan infrastruktur desa melalui perbaikan jalan usaha tani dan normalisasi air sungai yang vital bagi pertanian. Pemerintah Desa Rantau Kermas telah menerima alokasi dana desa yang signifikan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Fokus utama penggunaan dana desa kali ini adalah perbaikan jalan usaha tani dan normalisasi air sungai untuk persawahan, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Desa Rantau Kermas mendapatkan alokasi dana desa sebesar Rp 1,2 miliar pada tahun 2024. Dana ini berasal dari program Dana Desa yang diinisiasi oleh pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan di daerah pedesaan. Dengan alokasi dana yang besar ini, desa berencana melakukan sejumlah proyek infrastruktur yang mendesak dan sangat dibutuhkan oleh warga.
Mahasiswa ITB AD Jakarta terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk membantu pemerintah desa dalam perencanaan dan pengelolaan dana desa. Mereka berkolaborasi dengan pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan masyarakat setempat untuk memastikan penggunaan dana desa yang transparan dan efektif.
Mahasiswi ITB AD Jakarta/foto:ist |
Melda Sari, salah satu mahasiswa ITB AD Jakarta, menyatakan, "Kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat desa melalui pengetahuan yang kami miliki. Proyek ini tidak hanya membantu masyarakat tetapi juga memberi kami pengalaman berharga dalam manajemen proyek di lapangan."
Berdasarkan hasil musyawarah desa yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diputuskan bahwa dua proyek utama yang akan dilaksanakan adalah perbaikan jalan usaha tani dan normalisasi air sungai untuk persawahan.
1. **Perbaikan Jalan Usaha Tani**:
Jalan usaha tani yang menghubungkan lahan pertanian warga dengan jalan utama desa akan diperbaiki sepanjang 4 kilometer. Kondisi jalan yang rusak selama ini menyulitkan para petani dalam mengangkut hasil panen mereka, terutama saat musim hujan. Perbaikan ini diharapkan dapat memperlancar akses transportasi dan menurunkan biaya operasional pertanian.
2. **Normalisasi Air Sungai untuk Persawahan**:
Sungai yang mengaliri areal persawahan di desa ini mengalami pendangkalan dan penyumbatan akibat sedimentasi dan sampah. Proyek normalisasi air sungai akan melibatkan pengerukan dan pembersihan sungai agar aliran air kembali lancar. Normalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan irigasi sawah dan mencegah banjir yang sering merusak tanaman padi.
Adapun manajemen pengelolaan dana desa, untuk memastikan dana desa dikelola secara transparan dan akuntabel, Desa Rantau Kermas telah membentuk Tim Pengelola Dana Desa (TPDD). Tim ini terdiri dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan perwakilan masyarakat. Mereka bertugas dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan penggunaan dana desa.
Dengan bantuan mahasiswa ITB AD Jakarta, Tim Pengelola Dana Desa (TPDD) dibentuk untuk mengawasi seluruh proses, mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Mereka memastikan bahwa setiap tahapan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Proses perencanaan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas pembangunan melalui musyawarah desa. Semua elemen masyarakat diundang untuk memberikan masukan dan saran agar rencana pembangunan sesuai dengan kebutuhan warga.
Pelaksanaan proyek dilakukan secara bertahap dan melibatkan tenaga kerja lokal untuk memberdayakan masyarakat. Setiap proyek diawasi oleh TPDD untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu pengerjaan.
Pengawasan dilakukan oleh BPD bersama-sama dengan masyarakat. Setiap penggunaan dana dicatat dan dilaporkan secara berkala. Audit internal juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam pengelolaan dana.
Pelaporan penggunaan dana desa dilakukan secara transparan kepada masyarakat melalui forum-forum desa dan media informasi desa. Laporan ini mencakup rincian anggaran, progres proyek, dan hasil akhir yang dicapai.
Kepala Desa Rantau Kermas, Bapak Hadirin, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa ITB AD Jakarta "Keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini sangat membantu kami dalam mengelola dana desa dengan lebih baik. Kami berharap infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani," ujarnya.
Proses pembangunan infrastruktur dengan menggunakan dana desa/foto:is |
Pengelolaan dana desa tahun 2024 di Desa Rantau Kermas diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola dana desa secara efektif dan efisien. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkualitas dapat terwujud, membawa dampak positif bagi kemajuan desa dan kesejahteraan warga.(*)