Tahura STS Membara Dua Kali Seminggu, Pelaku Illegal Drilling Kucing-Kucingan dari Aparat

Sumur minyal illegal terbakar di kawasan Tahura STS Jambi/foto:ist
BATANGHARI,BulianIdEkploitasi minyak bumi secara ilegal semakin marak di wilayah Batanghari, tak cukup di wiayah Bungku dan Area 51, kini para pelaku illegal drilling semakin berani merambah tanah milik Negara tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin (Tahura STS) Jambi.

Tentunya hal itu menimbulkan dampak negatif bagi alam, salah satunya kebakaran yang disebabkan ledakan dari sumur minyak illegal. Bahkan dalam kurun waktu satu minggu ini, sudah dua kali terjadi kebakaran di Tahura STS Jambi yang disebabkan oleh aktivitas illegal drilling.

Sebelumnya pada Rabu (11/09/2024) sekira pukul 01.00 WIB dini hari, salah satu sumur minyak illegal yang diduga milik BGN terbakar akibat sulutan api rokok pelangsir minyak. Akibatnya dua orang pelangsir mengalami luka bakar dan harus mendapatkan perawatan intensif. 

Lalu, pada Kamis (12/09/2024) pagi, sumur minyak illegal kembali terbakar di kawasan Tahura STS Jambi, lokasi terbakar pun tak jauh dari tempat kejadian sebelumnya. 
Dari informasi yang diperoleh awak media, sumur tersebut milik BND yang kongsi bersama rekan-rekan pemain minyak illegal lainnya.

“Informasinya ada empat orang korban yang mengalami luka bakar bang, semuanya merupakan pelangsir minyak,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.    

Menurut dia, di kawasan Tahura STS tersebut, aktivitas illegal drilling sudah tidak terbendung lagi, bahkan para pemain minyak illegal sangat berani kucing-kucingan dari aparat penegak hukum. 

“Kalau mereka dapat informasi mau razia, aktivitas mereka stop dulu. Nanti kalau situasi aman, mereka lanjut nge-rig lagi. Kemarin ada tim gabungan yang masuk ke dalam, mereka diam dulu. Nanti aparat selesai turun, mereka aktif lagi,” bebernya.

Bahkan menurut dia, tak sedikit pemain atau pemodal illegal drilling berasal dari luar Jambi yang ikut bermain di kawasan Tahura STS Jambi. 

“Ada pemodal dari luar, lokal ada juga, kalau pemain lokal ni banyak sistem join. Mereka kongsi modal terus bikin sumur,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Husni Abda belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi bulian.id melalui whatsapp. (ANI)