Angkutan Batubara Merusak Jalan, Pemprov Jambi yang Perbaiki

Jalan provinsi yang rusak kembali diperbaiki/foto:ANI
BATANGHARI,BulianIdMasyarakat pengguna jalan lintas provinsi, tepatnya di jalan Jendral Sudirman, lintas Muara Bulian – Bajubang, nampaknya hanya dapat menikmati mulusnya jalan untuk sementara saja. Bagaimana tidak, miliaran anggaran perehaban jalan yang dikeluarkan oleh Pemrov Jambi di tahun akan terkesan sia-sia jika angkutan batubara yang melebihi tonase hingga terus menerus melintasi jalur tersebut. 

Dalam pantauan bulian.id beberapa hari terakhir, ratusan angkutan BB tersebut sepertinya sudah mempunyai waktu tersendiri untuk mulai melintasi jalan provinsi itu. Terlihat, sekira pukul 21.00 WIB, kompoian mobil truk dengan muatan BB mulai memasuki area Muara Bulian menuju ke Tempino. 

Akibatnya, di wilayah Kota Muara Bulian saja, terpantau di beberapa titik lokasi ruas jalan seperti, dekat jembatan Rengas Condong, depan Alun-alun Batanghari, depan perkantoran Pemda Batanghari, dan juga menuju kantor DPRD Batanghari sudah mengalami kerusakan. Belum lagi wilayah lintas Bajubang – Tempino.

Salah satu angkutan batubara mengalami kerusakan di Jalan Jendral Sudirman, Batanghari/foto:ANI
Apri salah satu warga Muara Bulian sangat mnyayangkan sikap para sopir dan pengusaha batubara yang tidak mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov Jambi. 

“Sudah jelas ada in-gub yang melarang angkutan untuk melintas dan juga aturan dalam muatan tonase, namun ternyata aturan itu diabaikan oleh mereka. Bahkan tak jarang angkutan BB yang mengalami kerusakan dan laka tunggal mengganggu arus lalu lintas di Muara Bulian,” ujarnya, Kamis (05/12/2024). 

Pengalihan jalur 2 akibat truk angkutan Bb terguling/foto:ANI
Hal senada diungkapkan oleh Yusuf. Dikatakannya, selama ini pemerintah beserta jajaran sudah berupaya mengatasi angkutan masalah ini. Namun masih ada pengusaha dan sopir yang bandel melanggar. 

“Kadang kita sering lihat tu, ada beberapa angkutan batubara ditilang oleh Satlantas Polres Batanghari, dan mereka diperintahkan untuk putar balik. Tapi masih saja bendel,” bebernya. 

Menurutnya, banyaknya angkutan batubara yang melintasi jalan provinsi tersebut, tentu bisa menyebabkan negara merugi. Sebab pemerintah harus rutin mengeluarkan anggaran perehaban jalan lintas tersebut. 

“Sementara perusahaan-perusahaan batubara hanya sedikit yang mau mati-matian mengeluarkan CSR untuk membangun jalan alternatif ataupun jalan khusus BB. Coba kalau mereka ada jalan khusus, masyarakat tentu akan menikmati jalan lintas yang mulus di Batanghari ini,” ungkapnya. 

“Ini tidak, pemerintah sibuk perbaiki jalan dengan mengeluarkan anggaran puluhan miliar. Tapi, angkutan BB enak-enakan merusak jalan. Banyak angkutannya yang melebihi tonase pula tu,” pungkasnya. (ANI)